TIDAR TANGERANG SELATAN

Kamis, 03 Oktober 2013

NEWS POLITIK>> [PEMILU] Yuk, Ikut Awasi Pemilu

JAKARTA - Kecurangan dan kejanggalan kerap kali terjadi selama proses pemungutan suara dalam Pemilihan Umum (Pemilu). Karena itu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) membutuhkan peran serta masyarakat, tidak terkecuali mahasiswa dalam mengawasi pelaksakanaan Pemilu 2014.

Demikian disampaikan Ketua Bawaslu Muhammad dalam sambutan Launching Gerakan 1 Juta Relawan Pengawas Pemilu Bagi Pemilih Pemula di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), belum lama ini. Dalam acara tersebut, Bawaslu memberikan kartu ID-Card relawan pengawas pemilu kepada tiga mahasiswa perwakilan peserta relawan.

Bawaslu ingin melaksanakan pemilu yang bersih, berkualitas dan bermartabat. "Dan mau tidak mau, peran mahasiswa dan kaum muda sangat dibutuhkan. Melalui gerakan satu juta gerakan pengawas pemilu ini, Bawaslu berharap, pemilu yang akan datang bisa lebih bersih dan tidak ada kecurangan atau kebohongan lagi," ungkap Muhammad, seperti dinukil dari laman UMY, Kamis (3/10/2013).

Muhammad menjelaskan kaum muda itu memiliki kekuatan yang sangat berpengaruh dalam masyarakat. Kekuatan kaum muda juga yang ternyata dapat mengalahkan kekuasaan, seperti peristiwa reformasi pada 1998.

"Kaum muda itu yang memiliki kekuatan paling kuat di masyarakat. Jadi kalau mahasiswa dan kaum muda ikut berpartisipasi aktif dalam pengawasan pemilu nanti, maka pemimpin-pemimpin di negeri ini akan diisi oleh orang-orang yang berkualitas," paparnya.

Hal senada juga disampaikan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Irman Gusman. Menurut Irman, kalau mahasiswa ikut berpartisipasi aktif dalam gerakan tersebut akan berdampak pada pemilihan anggota legislatif dan presiden yang berkualitas.

"Karena di tangan pemuda itulah kita mengharapkan kejayaan di negeri ini. Masa depan bangsa juga ditentukan oleh para pemuda, karena mereka memiliki semangat muda untuk memajukan bangsa ini," ungkap Irman.

Dia berharap, dengan adanya gerakan satu juta relawan pengawas pemilu tersebut dapat menggerakkan seluruh elemen masyarakat untuk bisa berpartisipasi dalam setiap pemilihan. Mahasiswa dan kaum muda juga tidak hanya terlibat dalam pemilihannya saja, tapi juga dalam pengawasannya.

"Agar petugas pemilu atau pemimpin yang nantinya dipilih itu bisa betul-betul menjalankan tugas yang diamanahkan kepada mereka," tuturnya.

Sementara itu, mantan Ketua Bawaslu Bambang Eka Cahya WIdodo menyebut, pemilu yang bersih, berkualitas, dan bermartabat itu harus menjadi mindset bagi semua masyarakat. Sehingga gerakan berikutnya dapat dijalankan secara sukarela. Karena gerakan ini merupakan gerakan sosial.

"Namun, hal ini juga butuh partisipasi dari semua elemen masyarakat. Dan di sinilah tugas mahasiswa atau kaum muda untuk mengajak masyarakat tersebut," kata Bambang.

Dosen Ilmu Pemerintahan FISIPOL UMY itu menambahkan, banyak model kecurangan yang terjadi pada proses pemilihan yang bisa diawasi oleh mahasiswa. Kecurangan itu bisa dalam bentuk menghalangi orang lain untuk memilih, penghitungan suara yang dilebihkan atau dikurangi, atau membeli undangan pemilih lain agar tidak bisa menggunakan hak suara mereka.

"Di sini, tugas para relawan ini menjadi bisa efektif mencegah hal-hal tersebut terjadi. Anda bisa memotret atau merekam kecurangan-kecurangan itu dan hasilnya bisa dikirimkan langsung kepada Bawaslu provinsi atau pusat. Rekan-rekan mahasiswa bisa jadi sangat efektif membantu mengawasi apa yang terjadi di Tempat Pemungutan Suara (TPS) itu hanya dengan menggunakan handphone yang kalian miliki," ujarnya. (rfa)J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar